KHUTBAH JUMAT: Pentingnya Persatuan dan Tolong Menolong
Ketua Umum Lembaga Dakwah PWNU Provinsi Jambi
الحمدُ لله الَّذِي كوَّنَ الأشياءَ وأحْكمهَا خَلْقاً، وفتقَ السموات والأرضَ، وكانتا رَتْقاً، وقسَّمَ بحكمتِه العبادَ فأسعدَ وأشْقى، وجعلَ للسعادةِ أسباباً فسَلكهَا منْ كانَ أتْقَى، فَنَظَر بعينِ البصيرةِ إلى العواقبِ فاختارَ ما كَان أبْقَى، أحمدُه وما أقْضِي له بالحمدَ حقَّاً، وأشكُره ولم يزَلْ لِلشُّكر مستحِقَّاً، وأشْهدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ الله وحده لا شريكَ له مالكُ الرقاب كلِّها رِقَّاً، وأشهد أنَّ محمداً عبدُه ورسولُه أكمل البشر خُلُقاً وخَلْقَاً صلى الله عليه وعلى آلِهِ وأصحابِه الناصرينَ لدينِ الله حقاً، وسلَّمَ تسليماً كثيرا.. أمَّابَعْدُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فقال عزّ من قائل : يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Kaum muslimin jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.
Pada kesempatan khutbah yang berbahagia ini, khatib mengajak para jamaah sekalian untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Pada kesempatan khutbah yang berbahagia ini, khatib mengajak para jamaah sekalian untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Kaum muslimin Jama’ah Jumat yang dirahmati Allah,
Allah menciptakan hamba-hamba-Nya, kemudian memberi rezeki dan mengatur segala keperluan mereka. Dia mengasihi hamba-hamba-Nya dengan agama Islam ini. satu agama yang memperbaiki urusan dunia dan akhirat mereka.
﴿فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ﴾
“barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat.” (QS:Thaahaa | Ayat: 123).
Di dunia dia tidak akan sesat. Dan di akhirat
﴿وَلَا يَشْقَى﴾
“tidak akan celaka.” (QS:Thaahaa | Ayat: 123).
Agama Islam ini adalah agama yang agung. Agama yang pondasi dan ciri khas utamanya adalah memotivasi pemeluknya untuk bersatu dalam kebenaran dan saling tolong menolong dalam kebaikan. serta menundukkan hati mereka untuk kesatuan yang demikian. Karena persatuan adalah nikmat yang besar, yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya.
﴿هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ (62) وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ﴾
“Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin, dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.” (QS:Al-Anfaal | Ayat: 62-63).
Jama’ah Jumat saudaraku yang dirahmati Allah SWT.
Orang-orang yang bersatu di atas kalimat Islam, mengikuti Al-Quran dan Sunnah, merekalah orang beriman yang sejati. Walaupun yang menyelisihi mereka lebih banyak dan lebih kuat. Para Rasul membimbing umat mereka agar bersatu dalam kebenaran. Mereka menyeru umatnya agar menegakkan Islam, istiqomah di atasnya secara ilmu dan amal, secara akidah dan akhlak. Persatuan inilah yang mereka serukan. Allah ﷻ berfirman,
﴿شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ﴾
“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.” (QS:Asy-Syuura Ayat: 13).
Mereka semua menyeru kaumnya untuk bersatu dalam mentauhidkan Allah. Semua nabi mengatakan,
﴿يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ﴾
“Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya.” (QS:Al-A’raf | Ayat: 59).
Nabi Muhammad ﷺ diutus kepada kaum yang berpecah belah. Kaum yang berselisih dalam urusan dunia mereka. Dan setiap kelompok merasa bangga dengan kelompoknya masing-masing. Nabi Muhammad ﷺ melarang yang menyerupai mereka dan memerintahkan umatnya untuk bersatu dan saling tolong menolong. Dengan inilah urusan agama ini menjadi tegak. Kebiasaan-kebiasaan jahiliyah sirna. Keadaan masyarakat menjadi baik di atas agama ini.
Jama’ah Jum’at Saudaraku yang dirahmati Allah.
Tidak akan sempurna mashlahat manusia di dunia dan akhirat kecuali bersatu di atas Islam yang murni dan saling tolong-menolong di dalamnya. Dan hal ini termasuk tujuan agung agama ini. Persatuan yang demikian adalah persatuan yang dicita-citakan semua risalah kenabian. Dan merupakan tujuan besar dari syariat ini. Hal ini juga sekaligus menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan di dunia.
Ingat Jama’ah sekalian bahwa Tidak akan baik kehidupan kecuali dengan persatuan. Tidak akan stabil kehidupan dan keadaan kecuali dengan terwujudnya persatuan. Tidak akan sempurna interaksi sosial masyarakat kecuali dengan persatuan. Tidak akan teratur keadaan kecuali dengan persatuan.
Maka, Persatuan adalah jalan kebahagiaan dan keagungan umat ini. Ia adalah jalan kemuliaan dan terjaganya masyarakat. Persatuan adalah cara yang realistis atau nyata untuk mewujudkan cita-cita umat dan mencegah keburukan. Persatuan adalah tali kebenaran yang mengikat kuat, menyatukan kaum muslimin. Dan dengan persatuan kesucian umat ini terjaga.
Jama’ah Jum’at Saudaraku yang dirahmati Allah.
Persatuan adalah kewajiban agama yang harus ditempuh oleh umat ini. Allah ﷻ berfirman,
﴿وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا﴾
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS:Ali Imran | Ayat: 103).
Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah dalam kitab Tafsir al-Thabari menafsirkan ayat tersevut yang maksudnya, berpegang teguh dengan agama yang Allah perintahkan kepada kalian. Dan yang Allah janjikan kepada kalian dalam kitabnya. Bersatu padu di atas kebenaran dan memasrahkan urusan kepada Allah.”
Nabi Muhammad ﷺ sangat perhatian dalam hal persatuan. Beliau ﷺ menerangkan kepada para sahabatnya dengan membuat garis di tanah. Tujuannya agar hal ini benar-benar menjadi perhatian. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu mengatakan,
خَطَّ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا وَخَطَّ خُطُوطًا عَنْ يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ : هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ وَهَذِهِ سُبُلٌ عَلَى كُلِّ سَبِيلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُو إلَيْهِ
“Rasulullah ﷺ menggambarkan pada kami jalan yang lurus, lalu di samping kanan kirinya terdapat jalan. Lalu beliau mengatakan mengenai jalan yang lurus adalah jalan Allah dan cabang-cabangnya terdapat setan yang menyeru kepadanya. Lalu beliau membaca firman Allah Ta’ala,
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya” (QS. Al An’am: 153). (HR. Ahmad).
Jama’ah yang dirahmati Allah… Ingatkanlah umat ini dengan pondasi agama mereka ini. Allah ﷻ berfirman,
﴿إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ﴾
“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.” (QS:Al-Anbiyaa | Ayat: 92).
Dalam persatuan di atas hidayah terdapat rasa manis dan kasih. Oleh karena itu, Allah menyifati orang-orang beriman dengan sifat berkasih sayang antar sesama mereka. Ini adalah nikmat yang Allah anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya. Allah ﷻ berfirman,
﴿وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا﴾
“dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara.” (QS:Ali Imran | Ayat: 103).
Jama’ah yang dirahmati Allah.
Allah memerintahkan orang-orang yang beriman agar mereka bersatu dan melarang mereka dari perselisihan dan perpecahan.
﴿وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (31) مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا﴾
“dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan.” (QS:Ar-Ruum | Ayat: 31-32).
Allah mengabarkan bahwa perpecahan telah membinasakan orang-orang sebelum kita. Saling menimbulkan kebencian antara mereka. Allah ﷻ berfirman,
﴿وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ﴾
“Dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya” (QS. Al An’am: 153).
Istiqomah dan bersatu di atas agama ini adalah jalannya para rasul. Siapa yang menempuhnya, ia akan sukses. Dan siapa yang melenceng darinya ia akan binasa. Allah ﷻ berfirman,
﴿إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ﴾
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” (QS:Al-An’am | Ayat: 159).
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah.
Orang yang paling bersih hatinya adalah mereka yang teguh dalam kebenaran dan bersatu di atasnya bersama kaum muslimin. Nabi ﷺ bersabda,
ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ
“Ada tiga perkara yang tidak akan dengki hati muslim dengannya.”
Maksudnya sebab bersihnya hati seorang mukmin dari sifat dengki dan khianat. Ketiga hal itu adalah:
إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ ، وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ ، وَلُزُومُ جَمَاعَتِهِمْ ، فَإِنَّ الدَّعْوَةَ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ
“Mengikhlaskan amal karena Allah, menasihati pemimpin kaum muslimin, dan berpegang kepada jamaah mereka karena doa mereka meliputi dari belakang mereka.” (HR. at-Turmudzi).
Orang yang bersatu adalah orang yang paling bahagia. Allah ﷻ berfirman,
﴿وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ﴾
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS:At-Taubah | Ayat: 71).
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي اللهُ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.
Posting Komentar